Wednesday, November 3, 2010

Jakarta dan Masalah-masalahnya

Indonesia adalah negara yang sangat luas dengan banyak sekali suku dan kebiasaan. Tentunya, tidak semuanya sempurna. Banyak masalah yang terjadi di Indonesia. Mulai masalah ekonomi, masalah politik, sampai masalah sosial. Masalah yang lebih sering terjadi di kehidupan sehari-hari adalah masalah sosial. Banyak sekali masalah sosial yang terjadi di Indonesia, terutama di Jakarta.

Jakarta, adalah kota yang merupakan ibukota Indonesia. Gedung-gedung tinggi, mobil-mobil, sampai kesesakan di jalan sangat sering ditemui di Jakarta. Biarpun begitu, kota ini merupakan sumber mimpi masyarakat di Indonesia. Hampir semua orang dari daerah menginginkan untuk datang ke Jakarta dan mempunyai status ekonomi yang lebih baik. Mereka semua datang ke Jakarta tanpa bekal yang cukup. Padahal, Jakarta tidak menjanjikan kemajuan ekonomi bagi yang mendatanginya. Tetapi, tetap saja semua orang datang ke Jakarta dan rela bekerja menjadi apa saja. Tukang sapu, pemulung, pengemis, sampai PSK, semua dikerjakan hanya agar tetap hidup di Jakarta.
Sebetulnya tidak terlalu masalah dengan hal-hal tersebut, tetapi, mereka sudah terlalu banyak. Jumlah mereka yang terlalu banyak inilah yang membuat banyak masalah di Jakarta. Terlalu banyak pengemis di jalan-jalan ibukota. Terlalu banyak orang-orang yang mempunyai rumah di bantaran kali. Dan juga terlalu banyak orang yang menjadi copet, waria, sampai pelacur.

Pengemis-pengemis yang berada di perempatan jalan selalu ada di Jakarta. Anak-anak yang membawa alat musik di tangannya, ibu-ibu yang membawa bayi dan mangkuk plastik serta bermuka memelas, juga bapak-bapak yang mempunyai luka menjijikkan di kakinya, semuanya adalah pengemis. Para pengemis yang mengharap belas kasihan orang yang menaiki mobil. Banyak orang yang memberi mereka uang, tetapi banyak juga yang tidak. Alasannya, mulai dari "tidak ada uang receh", sampai jijik melihat si pengemis yang mempunyai luka menganga yang dikerubungi lalat-lalat besar.

Padahal, belum tentu luka itu adalah luka sungguhan. Di televisi, banyak acara-acara yang memperlihatkan bahwa luka para pengemis itu palsu. Alasan mereka berbuat seperti itu hanya demi uang. Dan yang ada di pikiran mereka dengan luka palsu yang mereka buat itu makin banyak orang yang kasihan melihat mereka dan memberikan mereka uang.

Hal yang paling di risaukan kebanyakan masyarakat Jakarta yaitu pencopetan dan penodongan. Terlalu banyak pencopetan dan penodongan yang terjadi . Dan lagi-lagi alasan mereka melakukan ini semua hanya demi uang. Rata-rata para pendatang yang baru datang ke Jakarta dan tidak dapat pekerjaan, jalan lain yang mereka lakukan untuk mendapatkan uang yaitu mencopet,menodong, dan merampok. Bahkan polisi pun kewalahan dalam menghadapi masalah ini.

Ada lagi masalah waria dan PSK yang banyak di Jakarta. Mereka tidak membuat keributan dan ketakutan di masyarakat. Jalan-jalan protokol pada malam hari dipenuhi oleh orang-orang ini. Pekerjaan yang “haram” dilakukan ini sangat banyak. Razia yang sudah berkali-kali dilakukan oleh polisi tetap saja tidak membuat mereka jera. Karena kebutuhan ekonomi yang mereka butuhkan memaksa mereka melakukan pekerjaan ini.

Masalah-masalah yang tersebut di atas hanya sekedar contoh kecil dari masalah sosial yang ada di Jakarta. Hal-hal ini sangat merisaukan masyarakat, biarpun ada juga yang menyukainya. Sebaiknya polisi lebih memperketat pengawasan terhadap orang-orang yang ada. Dan juga, kita sebagai masyarakat yang baik, tidak mengikuti jejak-jejak mereka.

No comments:

Post a Comment