PENGERTIAN KONSUMEN
Pengertian Konsumen menurut Undang-undang no. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 1 butir 2  "Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/ atau jasa yang  tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,  orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan".
 
 Pengertian Konsumen menurut Hornby,"Konsumen adalah seseorang yang membeli barang atau  menggunakan jasa; seseorang atau suatu perusahaan yang membeli barang  tertentu atau menggunakan jasa tertentu; sesuatu atau seseorang yang  menggunakan suatu persediaan atau sejumlah barang; setiap orang yang  menggunakan barang atau jasa”. 
Pengertian Konsumen menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya  Prinsiples Of Marketing, "Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang  membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi".
Konsumen dibedakan menjadi 2, yaitu  :
 
Konsumen Antara
Setiap  orang yang mendapatkan barang atau jasa untuk digunakan dengan tujuan     komersial atau dengan kata lain, mereka membeli barang bukan untuk  dipakai, melainkan untuk diperdagangkan. Contoh  : Distributor, Agen dan  Pengecer .
Konsumen Akhir
Setiap orang yang mendapatkan dan  menggunakan barang atau jasa untuk tujuan memenuhi hidupnya pribadi,  keluarga dan tidak untuk diperdagangkan kembali.
PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN 
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan,  mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, &  Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association  mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh  dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan  pertukaran aspek hidupnya.
Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan  pikiran dan perasaanyang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat  proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen  menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari  individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang  mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan  jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi  (Hanna & Wozniak, 2001).
 
 
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau  jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri  sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk  diperdagangkan
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie,  ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya  guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi  kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang  pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi  kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup  lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk  tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer  atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa  sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen  yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan  semua yang menjadi hak-hak konsumen
Konsumtif
Kata “konsumtif” (sebagai kata sifat; lihat akhiran –if) sering  diartikan sama dengan kata “konsumerisme”. Padahal kata yang terakhir  ini mengacu pada segala sesuatu yang berhubungan dengan konsumen.  Sedangkan konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan untuk  mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara  berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal.
Konsumerisme
Konsumerisme adalah suatu gerakan sosial yang dilakukan oleh berbagai  pihak yang bertujuan untuk meningkatkan posisi konsumen dalam  berinteraksi dengan pihak penjual, baik sebelum, pada saat, dan setelah  konsumsi dilakukan. Konsumen perlu mengetahui hak-haknya secara jelas  sehingga apabila terjadi ketidaksesuaian yang dirasakan pada tiga fase  tersebut, konsumen akan dapat mengidentifikasi letak ketidaksesuaiannya,  di mana karena sumber permasalahan dapat berasal dari kecerobohan  konsumen itu sendiri. Perkembangan teknologi informasi dan era perdagangan bebas  memunculkan masalah konsumerisme baru yang harus diwaspadai oleh  berbagai pihak sehingga dapat mencegah dampak yang merusak bagi konsumen
Ada beberapa pendekatan yang sering digunakan untuk menjelaskan terbentuknya fungsi permintaan konsumen yaitu : 
Pendekatan      Kardinal (Cardinal Approach).  Menurut pendekatan ini, daya guna dapat      diukur dengan satuan uang  atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau      daya guna tergantung  pada subjek yang menilai. Pendekatan ini juga      mengandung anggapan  bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang,      maka akan  semakin diminati. Asumsi dari pendekatan ini adalah :
-  Konsumen       rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan       batasan pendapatannya.
 
- Diminishing       Marginal Utility, artinya tambahan utilitas yang  diperoleh konsumen makin       menurun dengan bertambahnya konsumsi dari  komoditas tersebut.
 
- Pendapatan       konsumen tetap.
 
- Uang       mempunyai nilai subjektif tetap.
 
- Total       utility adalah additive dan independent. Additive  artinya daya guna dari       sekumpulan barang adalah fungsi dari  kuantitas masing – masing barang       yang dikonsumsi. Sedangkan  independent berarti bahwa daya guna X1 tidak       dipengaruhi oleh  tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4, …, Xn dan       sebaliknya.
 
Pendekatan      Ordinal.  Dalam pendekatan ini daya guna suatu barang tidak perlu diukur,       cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya       daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.  Pendekatan yang      dipakai dalam teori ordinal adalah independent  curve, yaitu kurva yang      menunjukkan kombinasi 2 macam barang  konsumsi yang memberikan tingkat      kepuasan sama. Asumsi dari  pendekatan ini adalah :
- Konsumen rasional
 
- Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna.
 
- Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu
 
- Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum
 
- Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada  barang B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya.
 
- Berlaku hukum transitif, artinya bila barang A lebih disukai  daripada B, dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai  daripada C. 
 
KONSEP ELASTISITAS DAN JENIS-JENISNYA 
a. Pengertian Elastisitas
Salah satu pokok bahasan yang palin penting dari aplikasi ekonomi  adalah konsep elastisitas. 
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan  derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan  akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
Elastisitas Permintaan 
Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat/konsep yang digunakan  untuk mengukur derajat kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas  barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi.
Dalam hal ini pada dasrnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu:
1. Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand) 
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah  permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain  merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang  diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan  hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun  Dan sebaliknya.
Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan  yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar  indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama dengan lebih besar dari  satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat  dikatakan :
- Tidak elastisitas (in elastic)
 
- Unitari (unity) dan
 
- Elastis (elastic)
 
Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :
                   Δ Q        ΔP                           Δ Q                 P
      Eh                    :              atau Eh =                  X
                     Q           P                             ΔP                  Q
Dimana :
Eh adalah elastisitas harga permintaan
Q adalah Jumlah barang yang diminta
P adalah harga barang tersebut
Δ adalah delta atau tanda perubahan.
Hasil akhir dari elastisitas tersebut memberikan 3 kategori :
- Apabila perubahan harga (ΔP) mengakibatkan perubahan yang lebih  besar dari jumlah barnag yang diminta (Δ Q), sisebut dengan elastisitas  yang elastis (elastic), dimana besar koefisiennya adalah besar dari satu  (Eh.1). Nemtuk kurva permintaannya lebih landai. [ % ΔP < % Δ Q].
 
- Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) sama besarnya dengan  persentase perubahan jumlah barang yang diminta (% Δ Q), disebut dengan  elastisitas yang unity (unitari), dimana besar koefisiennnya adalah sama  dengan satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45  derajat dari titik asal [% ΔP = % Δ Q].
 
- Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) mengakibatkan perubahan  kenaikan jumlah barang yang diminta (% Δ Q) yang lebih kecil,disebut  dengan elastisitas yang in elastic dimana besar keofisiennya lebih kecil  dari satu (Eh<1). Bentuk kurva permintaannya lebih vuram[ % ΔP > %  Δ Q].
 
Pembagian kedalam tiga kategori tersebut disebabkan karena perbedaan  total penerimaan (Total Renenue)nya sebagai akibat perubahan harga  masing-masing kategori.
Pada suatu kurva permintaan akan terdapat ketiga keadan tersebut,  tergantung dititik mana mengjkurnya. Pada harga tinggi, elastisitasnya  lebih besar dari satu atau elastis, pada harga yang rendah  elastisitasnya kurang dari satu atau tidak elastis (in elastic),  sedangkan titik tengah dari kurva permintaan mempunya elastisitas sama  dengan satu atau unity (unitari),
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga permintaan, yaitu :
- Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan  tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon  yang paling besar dari jumlahbarang yang diminta terhadap harga, bentuk  kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar  dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu  datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini  berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga  yang jumlah permintaan dapat lebih banyak.
 
- Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic),  ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang  jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil,  bentuk kurva permintaannya vertikal dengan sempurna sejajar dengan sumbu  tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0), artinya  bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah  permintaannya.
 
Masing-masing bentuk kurva elastisitas harga tersebut,
Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer  terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat menceritakan pada  produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika  mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang  yang akan dijualnya.
Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
- Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
 
- Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
 
- Jenis barang dan pola preferensi konsumen
 
- Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
 
- Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang 
 
Elastisitas akan besar bilamana :
- terdapat banyak barang subsitusi yang baik
 
- harga relatif tinggi
 
- ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
 
Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :
- benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
 
- barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
 
- Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan. 
 
2. Elastisitas Silang (
The Cross Price Elasticity of demand)
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada  harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga  barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan. 
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi  permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut,  disebut dengan elastisitas silang (
Cross Price Elasticity of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan  pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy)  adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi  dengan persentase perubahan harga dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y)  bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda  elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya  kenaikan harga tinta  akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi  (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya  kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan  terhadap daging sapi Dan sebaliknya.
Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah :
 ΔQx       Py
Es = ——- x ——-  > 0                     Substitusi
          Δ Px      Qx
         Δ Qy       Px
Es = ——- x ——-  < 0                     Komplementer
         Δ Py       Qy
Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan  lereng dari kurva atau slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas  tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan antara suatu barang dengan  barang lain.
3. Elastisitas Pendapatan (
The Income Elasticity of Demand)
 
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer  akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh  perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas  pendapatan.
Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase  perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan  pendapatan, dengan rumus.
 Δ Q                Δ Y                                        Δ Q                Y
Em  =  ——-      :    ——–             atau      Em  = ——–   x     ——–
              Q                   Y                                          ΔY                 Q
Jika Em= 1 (
Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta;
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (
in Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan  naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut  adalah positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau  superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah  suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang  tersebut adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang 
inferior atau 
giffen.
Elastisitas Penawaran
1.Elastisitas Harga Penawaran (
The Price Elasticity of Suply)
Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka  pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu  alat untuk mengukur respon produsen terhadap perobahan harga,  penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada  elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah  barang diminta diganti dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Δ Qs             P
Es. =  ——–    x   ——–
Δ P                Q
Dimana :
Q adalah jumlah barang yang ditawarkan;
P  adalah harga barang;
S  adalah delta atau perubahan.
Seperti terhadap koefisien elastisitas harga permintaan, koefisien  penawaran tersebut juga dapat dibagi kedalam tiga  kategori, yaitu :
(a) Elastis (Es > 1)
(b) In Elastis (Es < 1),
(c) Unity (Es = 1).
(d) Elastis Sempurna (Es = ~ );
(e) In Elastis Sempurna (Es = 0).
Sumber:
http://faizulmubarak.wordpress.com/2009/11/04/bab-iii-konsep-elastisitas-penawaran-dan-permintaan/
http://www.tunardy.com/pengertian-konsumen-menurut-uu-pk/
http://qory-qorycahyapuspita.blogspot.com/2010/04/pengertian-konsumen.html
http://aditnobaka.wordpress.com/2010/10/08/pengertian-konsumen/
http://rissqy09.blogspot.com/2010/03/1-pengertian-konsumen.html
http://y4zmanies.wordpress.com/2010/05/06/pendekatan-perilaku-konsumen/