Bab 6/7
Pengertian Ongkos
Ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan
antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Ongkos
produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.
Macam-macam ongkos sebagai berikut :
1. Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap)
adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi.
Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2. Total Variabel Cost (Ongkos Variabel
Total) adalah Jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah
menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan
antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC
4. Averege Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-Rata
) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
TFC
AFC = Q = tingkat output
AFC = Q = tingkat output
5. Averege Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-Rata)
adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
6. Averege Total Cost (Ongkos Total Rata-rata)
adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
7. Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah
tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya
satu unit output.
ATC ATVC
MC = ———
AQ AQ
MC = ———
AQ AQ
Ditinjau dari sudut waktu, ongkos
dapat dibedakan menjadi : Ongkos Jangka Pendek. &Ongkos Jangka Panjang.
Ongkos Produksi dibedakan menjadi :
Ongkos Produksi dibedakan menjadi :
1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunya! peralatan- peralatan untuk produksi seperti mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diper- hatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku, tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variabel. Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
2. Ongkos Produksi Jangka Panjang.
Dalam ongkos produksi jangka panjang,
perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga tidak ada ongkos
tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variabel.
Selain itu ada lagi pengertian lain
dari ongkos:
1. Biaya Ekonomi yaitu ongkos yang dikeluarkan
atas penggunaan semua faktor produksi untuk menghasilkan output tertentu.
2. Biaya Akuntans, yaitu ongkos yang
pengertiannya hampir sama dengan economic cost, tetapi ongkos disini dinyatakan
secara tegas dalam pembukuan.
Pengertian Penerimaan
Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau TR = Q x P.
Penerimaan adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Macam-macam dari penerimaan yaitu diantaranya :
Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau TR = Q x P.
Penerimaan adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Macam-macam dari penerimaan yaitu diantaranya :
1. Total Penerimaan (Total Revenue) yaitu
penerimaan dari hasil penjualan.
2. Penerimaan Rata-rata (Avarage Total
Revenue) yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau
yang dihasilkan, dan yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan
dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)
yaitu suatu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unti
output.
Jenis-jenis Penerimaan :
- Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.
Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
- Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.
Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
- Penerimaan rata-rata (Avarage Total
revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual
atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total
penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
- Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR),
yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.
Dalam pasar persaingan sempurna MR ini
adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau
kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna
MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah & nilainya dapat berupa :
1. Positif;
2. Sama dengan nol;
3. Negatif.
1. Positif;
2. Sama dengan nol;
3. Negatif.
Bentuk matematis secara sederhana
dapat ditulis :
TR = P x Q
P x Q
AR = TR : Q atau Q = P
dTR
MR = dQ = TRn – TRn-1
TR = P x Q
P x Q
AR = TR : Q atau Q = P
dTR
MR = dQ = TRn – TRn-1
Keuntungan Maximum
I. Pendekatan Total
I. Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah
perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar
terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih
negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC
perusahaan berada pada titik impas.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2
cara sebagai berikut:
a) Keuntungan
maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan
ongkos minimum.
b) Keuntungan
maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah
pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja
dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah
diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau
bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan
kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik
O.
Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total
Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan
bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit
kurva TC berada di bawah kurva TR,perusahaan memperoleh keuntungan.Menentukan
Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total.Garis tegak di antara
TC dan TR,garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7 unit,menggambarkan
keuntungan yang paling maksimum.Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC
telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian
kembali.Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas
(break-even point) yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan
adalah sama dengan hasil penjualan total yang diterimanya.Perpotongan
tersebut berlaku di dua titik,yaitu titik A dan titik B.
II. Pendekatan Marginal
II. Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Secara matematis dirumuskan:
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan
penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu
konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui
dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah
pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan
Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari
menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.Dalam pasar persaingan
sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil
penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada
harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada
harga Rp 6000.
Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan
Marginal
Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan
Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan
atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan),yaitu; :
- Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
- Mendapat untung normal
- Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
- Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
- Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
- Mendapat untung normal
- Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
- Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
III. Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR)
adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ
adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini
adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan
dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp
6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil
penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan
pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna
dengan persaingan pasar tidak sempurna:
Mencari Keuntungan Maksimum di Pasar
Persaingan Tidak Sempurna
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa keuntungan
maksimum adalah pada Q = 4 satuan.
Berdasarkan Gambar tersebut,keuntungan
maksimum dicapai pada kurva TR dan TC yang jarak vertikalnya paling lebar.
Jika dengan menggunakan MR = MC,keuntungan
maksimum dicapai pada saat MR berpotongan dengan MC.
Dalam mencari keuntungan maksimum di Pasar
Persaingan Sempurna sebagai berikut:
No comments:
Post a Comment